Sabtu, 02 April 2011

Alat Optik (Mata Dan Kaca Mata)

Suatu benda dapat terlihat jelas oleh mata jika bayangannya terletak tepat di retina mata.
Berlaku rumus 1/f = 1/s + 1/s'
dimana f dapat berubah-ubah atau berakomodasi sesuai dengan rumus:
1/f = [n2/n1 - 1] [ 1/R1 - 1/R2]
Tititk Jauh (PR) : titik terjauh yang masih dapat dilihat jelas dengan mata tidak berakomodasi.
Tititk Dekat (PP) : titik terdekat yang masih dapat dilihat jelas dengan mata berakomodasi maksimum.

Mata Normal seringkali diamsumsikan titik dekatnya 25 cm di depan mata (jarak baca) den titik jauhnya di tak terhingga.

Rabun Jauh (miop, mata dekat) ® PP = 2S dan PR < ¥
Dalam hal ini bayangan dari benda jatuh di depan retina. Agar benda terlihat jelas maka dipakai kacamata berlensa negatif (divergen/cekung).

s = ¥
s' = - PR
®
f = - s'

Rabun Dekat (hipermetrop, mata jauh) ® PP > 25 dan PR = ¥
Dalam hal ini bayangan dari benda jatuh di belakang retina. Agar benda terlihat jelas maka dipakai kacamata berlensa positif (konvergen/cembung).

s = 25
s' = - PP
Mata Tua (Presbiop) ® PP > 25 dan PR < ¥
Agar benda terlihat jelas maka dapat digunakan kacamata bifokal
(+ dan -)

Catatan:
Untuk mata yang mengalami astigmatisma dipakai kacamata silindris

respirasi

Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan.

Contoh:
Respirasi pada Glukosa, reaksi sederhananya:
C6H,206 + 6 02 ———————————> 6 H2O + 6 CO2 + Energi
(gluLosa)

Reaksi pembongkaran glukosa sampai menjadi H20 + CO2 + Energi, melalui tiga tahap :

1. Glikolisis.
2. Daur Krebs.
3. Transpor elektron respirasi.

1. Glikolids:
Peristiwa perubahan :
Glukosa Þ Glulosa - 6 - fosfat Þ Fruktosa 1,6 difosfat Þ
3 fosfogliseral dehid (PGAL) / Triosa fosfat
Þ Asam piravat.
Jadi hasil dari glikolisis :
1.1. 2 molekul asam piravat.
1.2. 2 molekul NADH yang berfungsi sebagai sumber elektron berenergi
tinggi.
1.3. 2 molekul ATP untuk setiap molekul glukosa.

2. Daur Krebs (daur trikarbekdlat):
Daur Krebs (daur trikarboksilat) atau daur asam sitrat merupakan pembongkaran asam piravat secara aerob menjadi CO2 dan H2O serta energi kimia
Gbr. Bagan reaksi pada siklus Krebs
3. Rantai Transportasi Elektron Respiratori:
Dari daur Krebs akan keluar elektron dan ion H+ yang dibawa sebagai NADH2 (NADH + H+ + 1 elektron) dan FADH2, sehingga di dalam mitokondria (dengan adanya siklus Krebs yang dilanjutkan dengan oksidasi melalui sistem pengangkutan elektron) akan terbentuk air, sebagai hasil sampingan respirasi selain CO2.

Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke luar tubuh melalui stomata pada tumbuhan dan melalui paru-paru pada peristiwa pernafasan hewan tingkat tinggi.

Ketiga proses respirasi yang penting tersebut dapat diringkas sebagai berikut:

PROSES
AKSEPTOR ATP

1. Glikolisis:
Glukosa ——> 2 asam piruvat 2 NADH 2 ATP
2. Siklus Krebs:
2 asetil piruvat ——> 2 asetil KoA + 2 C02 2 NADH 2 ATP
2 asetil KoA ——> 4 CO2 6 NADH 2 PADH2
3. Rantai trsnspor elektron respirator:
10 NADH + 502 ——> 10 NAD+ + 10 H20 30 ATP
2 FADH2 + O2 ——> 2 PAD + 2 H20 4 ATP

Total 38 ATP

Kesimpulan :
Pembongkaran 1 mol glukosa (C6H1206) + O2 ——> 6 H20 + 6 CO2 menghasilkan energi sebanyak 38 ATP.

AMILOPEKTIN

Amilopektin merupakan polisakarida yang tersusun dari monomer α-glukosa (baca: alfa glukosa). Amilopektin merupakan molekul raksasa dan mudah ditemukan karena menjadi satu dari dua senyawa penyusun pati, bersama-sama dengan amilosa. Walaupun tersusun dari monomer yang sama, amilopektin berbeda dengan amilosa, yang terlihat dari karakteristik fisiknya. Secara struktural, amilopektin terbentuk dari rantai glukosa yang terikat dengan ikatan 1,6-glikosidik, sama dengan amilosa. Namun demikian, pada amilopektin terbentuk cabang-cabang (sekitar tiap 20 mata rantai glukosa) dengan ikatan 1,4-glikosidik. Amilopektin tidak larut dalam air. Glikogen (disebut juga 'pati otot') yang dipakai oleh hewan sebagai penyimpan energi memiliki struktur mirip dengan amilopektin. Perbedaannya, percabangan pada glikogen lebih rapat/sering.

STRUKTUR KIMIA AMILOPEKTIN

wisata alam sulawesi tengah



Pantai Talise
Kota Palu - Sulawesi Tengah - Indonesia


Pantai Talise membentang di Jl. Rajamoili dan Jl. Cut Mutia Kota Palu, Sulawesi Tengah



A. Selayang Pandang
Pantai Talise adalah salah satu obyek wisata andalan Kota Palu, Sulawesi Tengah. Pantai yang berada di ujung Teluk Palu ini membentang dari Kota Palu hingga Kabupaten Donggala. Dari lokasi wisata ini tampak hamparan teluk dan pegunungan yang begitu indah dan mempesona. Keberadaannya yang dekat dari Kota Palu menjadikan pantai ini banyak dikunjungi oleh para wisatawan dari luar maupun masyarakat Kota Palu sendiri. Di sore hari, mereka datang ke pantai ini untuk menyaksikan detik-detik terbenamnya matahari (sunset). Sementara di malam hari, mereka datang untuk menikmati beragam jenis makanan yang dijajakan di sepanjang pantai. Begitu pula pada setiap Minggu pagi, ratusan pengunjung memadati pantai ini untuk menikmati hangatnya air laut dan menyaksikan keindahan terumbu karang dan ikan hias di bawah laut.
Selain sebagai tempat wisata, Pantai Talise juga menjadi sumber penghidupan bagi para nelayan tradisional yang tinggal di sekitar pantai. Perahu-perahu nelayan yang ditambatkan di tengah teluk menambah keindahan pantai, terutama pada malam hari. Lampu-lampu perahu nelayan tersebut tampak berkelap-kelip di tengah kegelapan malam.
B. Keistimewaan
Pantai Talise memiliki banyak keistimewaan. Selain memiliki panorama alam yang indah, pantai ini sangat cocok untuk kegiatan olah raga, seperti: berenang, selancar angin (wind surfing), sky air, menyelam, memancing, dan lain sebagainya. Menjelang sore hari, terdapat pemandangan yang sayang untuk dilewatkan, yaitu detik-detik terbenamnya matahari (sunset) di antara Gunung Gawalise yang berada tidak jauh dari Pantai Talise. Begitu pula di malam hari, tampak pemandangan yang sangat mengagumkan. Pengunjung dapat menyaksikan keindahan lampu-lampu dari perahu nelayan yang bergerak-gerak di tengah teluk terhempas oleh gelombang laut, sembari menikmati makanan dan minuman tradisional masyarakat Palu, seperti sarabba (air jahe dicampur santan, gula merah dan susu), pisang epek (pisang bakar dibumbui keju atau gula merah), pisang goreng, dan jagung bakar yang diolesi dengan mentega.
Selain itu, pengunjung dapat menyaksikan keindahan Jembatan Palu IV berwarna kuning yang membentang di atas hulu sungai Palu yang berada tidak jauh dari Pantai Talise. Jembatan yang sering mengundang decak kagum karena keindahannya itu diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Bambang Susilo Yudoyono pada bulan Mei 2007.
Jika pengunjung ingin mencari suasana lain, tidak jauh dari Pantai Talise, sekitar 3 km ke arah Barat, terdapat obyek wisata yang tidak kalah menariknya, yaitu Pantai Taman Ria. Di Taman Ria ini, pengunjung dapat menikmati keindahan alam sekitarnya dan menikmati berbagai macam makanan khas Palu yang disajikan di warung-warung makan maupun di restoran, seperti kaledo (sop tulang sapi) yang dimakan dengan singkong atau nasi, uvempoi (kuah asam dari tulang sapi) yang dimakan dengan burasa (nasi santan yang dibungkus daun pisang), dan uta dada (semacam opor ayam).
C. Lokasi
Pantai Talise membentang di Jl. Rajamoili dan Jl. Cut Mutia Kota Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia.
D. Akses
Akses menuju Pantai Talise sangat mudah, karena terletak di Pusat Kota Palu. Dari bandara udara Palu menuju ke lokasi, pengunjung dapat menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua dengan jarak sekitar 4 kilometer.
E. Harga Tiket Masuk
Masih dalam proses konfirmasi
F. Akomodasi dan Fasilitas
Oleh karena pantai ini terletak di pusat Kota Palu, maka pengunjung tidak akan kesulitan mendapatkan tempat menginap. Sekitar 1 kilometer dari lokasi, terdapat sejumlah hotel dan wisma untuk beristirahat. Selain itu, di lokasi juga tersedia cafe grobak yang menyediakan aneka ragam makanan dan minuman tradisional masyarakat Palu.